Filsafat - Wikikutip bahasa Indonesia Lompat ke isi

Filsafat

Dari Wikikutip bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas.
  • Filosofi meluaskan pandangan serta mempertajam pikiran--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941, karya yang ditulis di masa pembuangan politik di Banda Neira oleh kolonialis Belanda.
  • Filosofi berguna untuk penerangkan pikiran dan penetapan hati. Ia membawa kita ke dalam alam pikiran, alam nurani semata-mata. Dan oleh karena itu melepaskan kita daripada pengaruh tempat dan waktu. Dalam pergaulan hidup, yang begitu menindas akan rohani, sebagai di tanah pembuangan Digul, keamanan perasaan itu perlu ada--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Siapa yang hidup dalam dunia pikiran, dapat melepaskan dirinya daripada gangguan hidup sehari-hari--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Apa sebenarnya yang disebut filosofi, lebih baik jangan dipersoalkan pada permulaan menempuhnya. Akan hilang jalan nanti karena banyak ragam dan paham. Tiap-tiap ahli berlainan pendapatnya tentang apa yang dikatakan filosofi. Tiap-tiap filosofpun lain-lain pula tujuannya--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Filosofi orang sebut juga berpikir merdeka dengan tiada dibatasi kelanjutannya--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Filosofi meninjau dengan pertanyaan apa itu, dari mana dan ke mana. Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat dari pada sesuatu masalah--seperti yang diselidiki oleh ilmu--, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya pada barang atau masalah itu, dari mana jadinya dan ke mana tujuannya--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Filosofi memandang alam sebagai satu soal yang bulat. Ia mencari pengetahuan yang selesai tentang alam dan penghidupan. Itulah yang dicarinya senantiasa dengan tak pernah sampai ke penghabisannya--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Filosofi mencukil soalnya lebih dalam. Ia tidak puas menilik sesuatunya dari jurusan sebagaimana adanya. Sering ia bertanya, apakah barang yang lahir itu barang yang sebenarnya ataukah hanya bayangan daripada suatu pokok atau sifat yang lebih dalam letaknya?--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Ada masanya yang filosofi hampir bertaut dengan agama, sebagai pada permulaan tarikh Masehi dan di masa Zaman Tengah. Dalam Zaman Tengah filosofi kedudukannya hanya sebagai anggota akal untuk menyuluhi kebenaran yang lebih sempurna, yang didapat sebagai wahyu yang diturunkan Tuhan--Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1941.
  • Filsafat itu memberi ketenangan pikiran dan kemantapan hati, meski sekalipun menghadapi maut--Sutan Takdir Alisjahbana, Pembimbing ke Filsafat Metafisika 1947.
  • Pekerjaan berfilsafat itu ialah berpikir. Hanya makhluk manusia yang telah tiba di tingkat berpikir, yang berfilsafat--Sutan Takdir Alisjahbana, Pembimbing ke Filsafat Metafisika 1947.
  • Berfilsafat ialah berpikir dengan insaf. Yang dimaksud dengan berpikir dengan insaf ialah berpikir dengan teliti, menurut suatu aturan yang pasti--Sutan Takdir Alisjahbana, Pembimbing ke Filsafat Metafisika 1947.
  • Ilmu-ilmu yang lain itu mewatasi yang diperiksanya dan dipikirkannya pada suatu bahagian dari alam, atau pada suatu kumpulan peristiwa, filsafat menyelidiki dan memikirkan seluruh alam, seluruh kenyataan--Sutan Takdir Alisjahbana, Pembimbing ke Filsafat Metafisika 1947.
  • Berfilsafat itu menghendaki berpikir dan menyelidiki yang bebas, yaitu yang bukan saja tidak terikat kepada sesuatu ilmu, tetapi juga tidak terikat kepada sesuatu kepercayaan dari semula, suatu dogma dll. Baginya tidak ada yang suci, tidak ada yang pantang, segalanya dibawanya ke gelanggang pikiran dan penyelidikan--Sutan Takdir Alisjahbana, Pembimbing ke Filsafat Metafisika 1947.
  • Dalam tujuannya yang tunggal, yaitu kebenaran, yang tak dapat dimadui itulah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain--Sutan Takdir Alisjahbana, Pembimbing ke Filsafat Metafisika 1947.
  • Jika aliran filsafat dalam perkembangannya tumbuh menjadi ideologi sedemikian rupa, ia akan kehilangan ciri khasnya sebagai filsafat, yaitu keterbukaan serta kebebasan berpikir; keterbukaan untuk diuji lebih lanjut. Dengan hilangnya ciri khas tersebut, maka filsafat akan beku sebagai alam pikiran--Fuad Hassan, Berkenalan dengan Eksistensialisme 1973.
  • Tidak seorang filsuf pun pernah menganggap dirinya mampu menyatakan 'kata akhir'--Fuad Hassan, Berkenalan dengan Eksistensialisme 1973.
  • Filsafat menunjukkan arah, ilmu menjalani arah itu. Dengan meminjam istilah militer, filsafat menentukan strategi dan ilmu melaksanakan taktik--Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat (Buku 1) 1973.
  • Di mana filsafat berakhir, di situ ilmu dimulai.--Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat (Buku 1) 1973.
  • Apabila ilmu dan teknik bergerak, tanpa filsafat memberikan haluannya, maka kedua itu tidak tentu arah.--Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat (Buku 1) 1973.
  • Kalau menghadapi masalah-masalah yang tidak tertampung oleh ilmu tidak dibantu oleh filsafat, orang akan jatuh kepada dongeng dan khayalan.--Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat (Buku 1) 1973.