Bahan bakar fosil - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke isi

Bahan bakar fosil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

[butuh sumber yang lebih baik]

Batu bara sebagai salah satu contoh bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam[1] yang terbentuk secara alami di kerak Bumi. Bahan bakar fosil dapat terbentuk akibat proses pembusukan organisme yang mati ratusan juta tahun lalu. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam berasal dari organisme laut yaitu jasad renik (mikroba, seperti ganggang, alga, diatom, zooplankton, fitoplankton, dan lain-lain) yang mati dan mengendap di lapisan sedimen dasar laut. Endapan ini lantas terbawa ke dasar kerak Bumi melalui gerakan lempeng yang disebut penunjaman (subduksi).

Setelah melalui tekanan dan suhu ekstrem selama berjuta-juta tahun, fosil mereka akhirnya berubah menjadi substansi berminyak yang bisa dimanfaatkan. Tidak semua makhluk hidup atau tumbuhan akan menjadi bahan bakar fosil. Sedangkan bahan bakar fosil seperti Batubara, berasal dari vegetasi tanaman rawa, dari hutan Periode Devonian dan Karboniferus yang menjadi gambut, kemudian tertimbun jutaan tahun hingga menjadi batubara.

Bahan bakar fosil termasuk jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (dalam waktu singkat). sebab, bahan bakar fosil terbentuk dari proses endapan dan penguraian makhluk hidup yang membutuhkan waktu jutaan tahun lamanya. Itulah sebabnya, pemanfaatan dari bahan bakar ini harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab.[2] Selain itu juga sumber bahan bakar fosil yang ada lebih cepat habis dibandingkan dengan terbentuknya yang baru.

Penggunaan bahan bakar fosil yang telah berlangsung lama, dari dulu hingga sekarang ini menyebabkan timbulnya masalah-masalah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan gerakan global menuju penggunaan energi terbarukan agar bahan bakar fosil tidak cepat habis. Walaupun penggunaan bahan bakar fosil pada era sekarang telah menggerakkan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau pelat untuk panas.

Jenis bahan bakar fosil

[sunting | sunting sumber]

Ada 3 jenis bahan bakar fosil dan ketiganya memiliki bentuk yang berbeda, yaitu:

Gas alam merupakan bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam merupakan campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi, berat jenis spesifik yang rendah dan dengan secara alamiah terdapat dalam bentuk gas. Pada dasarnya, gas alam tersebut terkumpul di bawah tanah dengan berbagai macam komposisi yang terdapat di dalam kandungan minyak bumi (associated gas). Semua kandungan minyak bumi berhubungan dengan gas alam, di mana gas itu larut dalam minyak mentah serta juga sering kali membentuk “cungkup gas” (gas cap) di atas kandungan minyak bumi itu. Selain itu, gas alam tersebut juga dapat berkumpul pada tambang batu bara serta juga ladang gas bumi.[3] Gas alam tersebut terdiri dari senyawa hidrogen serta juga karbon.Gas alam tersebut dapat ditemukan dengan sifat berwarna atau juga tidak berwarna. Hal tersebut membuat gas alam menjadi salah satu energi yang mempunyai sifat bersih serta aman untuk pemakaian sehari-hari. Meskipun gas alam ini memiliki sifat yang mudah terbakar.Struktur hidrokarbon dalam gas alam pada saat baru keluar dari tanah terdiri dari metana, etana, butana, propane, karbon dioksida, minyak, nitrogen, sulfur, serta juga berbagai jenis kotoran lain. Proses pengolahan gas alam tersebut selanjutnya berfungsi untuk dapat memisahkan berbagai jenis kotoran.

Proses pengolahan gas alam dilakukan oleh pabrik khusus yang menangani masalah energi. Gas alam yang keluar di dalam bentuk energi yang sudah dapat digunakan oleh masyarakat dengan secara langsung mempunyai sifat yang sudah bersih sehingga akan sangat aman.[3] Proses Pengolahan Gas Alam adalah proses industri yang kompleks dirancang untuk membersihkan gas alam mentah dengan memisahkan kotoran dan berbagai non-metana hidrokarbon dan cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai dry natural gas. Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam mentah yang diekstrak dari sumur bor tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi geologi daerah. Minyak dan gas alam sering ditemukan bersama-sama dalam yang sama reservoir.

Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya diklasifikasikan sebagai associated-dissolved, yang berarti bahwa gas alam dilarutkan dalam minyak mentah. Kebanyakan gas alam mengandung senyawa hidro karbon, contoh seperti gas metana (CH4), benzena (C6H6), dan butana (C4H10). Meskipun mereka berada dalam fase cair pada tekanan bawah tanah, molekul-molekul akan menjadi gas pada saat tekanan atmosfer normal. Secara kolektif, mereka disebut kondensat atau cairan gas alam (NGLs). Gas alam yang diambil dari tambang batu bara dan tambang (coalbed methane) merupakan pengecualian utama, yang pada dasarnya campuran dari sebagian besar metana dan karbon dioksida (sekitar 10 persen). Pabrik pengolahan gas alam memurnikan gas alam mentah yang diproduksi dari ladang gas bawah tanah. Sebuah pabrik menyuplai gas alam lewat pipa-pipa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh perumahan, komersial dan industri konsumen. Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan dan hidrokarbon yg lebih berat akan diolah lagi untuk keperluan komersial lainnya.[3]

Gas alam dapat diukur dalam sejumlah cara. Sebagai gas, ia dapat diukur melalui volume satuan m3 pada temperatur 15 C dan tekanan 750 mmHg, atau dalam cubic feet (CF) dengan temperatur 60 F dan tekanan 14,73 lb/in2. Satuan volume yang umumnya dipakai adalah dalam ribuan cubic feet (MCF), jutaan cubic feet (MMCF), atau triliun cubic feet (TCF). Gas alam juga sering diukur dan dinyatakan dalam British thermal unit (BTU). Satu BTU adalah sejumlah gas alam yang akan menghasilkan energi yang cukup untuk memanaskan satu pound air dengan satu derajat pada tekanan normal. Satu cubic feet gas alam mengandung sekitar 1,027 BTU. Gas alam yang dikirim melalui pipa di USA, diukur dalam satuan ‘therms’ untuk penggunaan pembayaran. Satu ’therm’ adalah ekivalen dengan 100.000 BTU, atau sekitar 97 SCF gas alam.[3]

  • Minyak bumi, memiliki wujud cair
Pompa minyak di pengeboran minyak dekat Lubbock, Texas

Minyak bumi merupakan sumber daya yang paling banyak dimanfaatkan, baik secara personal maupun industri. Minyak bumi yang masih dalam kondisi mentah, akan melalui beberapa tahap pengolahan hingga akhirnya menjadi produk jadi dan siap digunakan. Beberapa hasil olahan minyak bumi yang sering dimanfaatkan dalam keseharian yaitu bensin, minyak tanah, dan sebagainya.[2]

  • Batu bara, memiliki wujud padat

Batu bara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar. Terbentuk dari endapan organik dan melalui proses pematubaraan. Unsur utama dari batu bara adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen, baja, aluminium, dan juga sumber energi pembangkit listrik pada beberapa negara. Selain itu, masih banyak lagi manfaat dari batu bara. Akan tetapi, proses yang salah dalam mengolah batu bara dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan. Itulah sebabnya, banyak negara yang memberikan aturan mengenai penggunaan batu bara ini.[2]

Proses pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Proses terbentuknya bahan bakar fosil

[sunting | sunting sumber]

Bahan bakar fosil adalah materi alami seperti minyak, batu bara dan gas yang terkubur dalam perut bumi dengan tujuan untuk digunakan menghasilkan energi.Sedangkan istilah fosil sendiri adalah sisa-sisa tanaman atau binatang yang hidup pada zaman dulu. Contohnya adalah sisa daun-daunan atau bangkai binatang berukuran kecil yang hidup jutaan tahun lalu yang kita bisa lihat pada karang dan batu-batuan saat ini. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam juga berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang hidup jutaan tahun lalu yang mati dan tertimbun di dasar samudra dan sungai dalam satu lapisan yang disebut sedimen. Sedangkan sedimen sendiri merupakan material seperti batu-batuan di dalam tanah atau pasir yang terkubur oleh air dan tenggelam ke dasar. Dengan berlalunya waktu timbullah banyak lapisan sedimen dan banyak tekanan serta panas tercipta. Dalam lingkungan yang dinamis dan intens ini fosil terurai lalu membentuk kelompok yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang terpisah yang jutaan tahun kemudian menjadi minyak bumi atau gas alam. Batu bara pun juga melalui proses yang sama seperti minyak bumi dan gas alam hanya saja materi pembentuknya dari sisa-sisa pepohonan dan tanaman yang hidup jutaan lalu namun terkubur dalam rawa-rawa. Adanya tekanan dan panas pada lapisan yang menampung fosil tadi menyebabkan reaksi kimia, oksigennya terdorong keluar, sementara sisa karbonnya yang banyak ditinggalkan dan itulah yang disebut dengan batu bara.[4]

Proses terbentuknya minyak bumi

[sunting | sunting sumber]

Minyak bumi memiliki warna yang sangat gelap dan berbentuk cair. Penemuan sumber minyak bumi biasanya berada di bagian bawah tanah hingga lapisan bawah laut. Proses pembentukan minyak bumi ini, seperti berikut :

  1. Dimulai ketika ada tanaman atau hewan yang terkubur di dalam lapisan kerak bumi selama ratusan juta tahun yang lalu
  2. Tanaman dan hewan yang mati akan terbawa ke dalam lapisan kerak bumi lewat pergerakan lapisan lempengan bumi
  3. Semua sisa tanaman dan hewan yang telah menjadi fosil, akan bereaksi dengan panas bumi dan gas alam yang terbentuk secara alami
  4. Hal inilah yang mengubah fosil menjadi cairan hitam atau minyak bumi.

Minyak bumi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Sumber penemuan minyak bumi ditemukan melimpah di beberapa bagian negara seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Amerika dan beberapa negara di Asia seperti China dan Indonesia. Minyak bumi telah menjadi konsumsi masyarakat dunia dan mempengaruhi tingkat ekonomi secara langsung.

Proses pembentukan batu bara

[sunting | sunting sumber]

Proses pembentukan batu bara sangatlah kompleks dan membutuhkan waktu hingga berjuta-juta tahun lamanya. Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang kemudian mengendap selama berjuta-juta tahun dan mengalami proses pembatubaraan (coalification) di bawah pengaruh fisika, kimia, maupun geologi. Oleh karena itu, batu bara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Secara ringkas ada 2 tahap proses pembatubaraan yang terjadi, yakni:

  • Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
  • Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.

Secara lebih rinci, proses pembentukan batu bara dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Pembusukan, yakni proses di mana tumbuhan mengalami tahap pembusukan (decay) akibat adanya aktivitas dari bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa oksigen dan menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti selulosa, protoplasma, dan pati
  2. Pengendapan, yakni proses di mana material halus hasil pembusukan terakumulasi dan mengendap membentuk lapisan gambut. Proses ini biasanya terjadi pada lingkungan berair, misalnya rawa-rawa.
  3. Dekomposisi, yaitu proses di mana lapisan gambut tersebut di atas akan mengalami perubahan berdasarkan proses biokimia yang berakibat keluarnya air (H20) clan sebagian akan menghilang dalam bentuk karbondioksida (C02), karbonmonoksida (CO), clan metana (CH4).
  4. Geotektonik, di mana lapisan gambut yang ada akan terkompaksi oleh gaya tektonik dan kemudian pada fase selanjutnya akan mengalami perlipatan dan patahan. Selain itu gaya tektonik aktif dapat menimbulkan adanya intrusi/terobosan magma, yang akan mengubah batu bara low grade menjadi high grade. Dengan adanya tektonik setting tertentu, maka zona batu bara yang terbentuk dapat berubah dari lingkungan berair ke lingkungan darat.
  5. Erosi, di mana lapisan batu bara yang telah mengalami gaya tektonik berupa pengangkatan kemudian di erosi sehingga permukaan batu bara yang ada menjadi terkupas pada permukaannya. Perlapisan batu bara inilah yang dieksploitasi pada saat ini.[5]

Proses terbentuknya gas alam

[sunting | sunting sumber]

Bahan utama atau komposisi utama gas alam ialah metana (80%), sisanya itu ialah etana (7%), propana (6%), dan butana (4%), isobotana, dan sisanya pentana. Selain dari komposisi-komposisi tersebut, gas alam ini dapat juga mengandung helium, nitrogen, karbon dioksida, serta juga karbon-karbon lainnya.[3][6]

  • Proses Biologis

Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikrob anaerobik. Mikrob yang mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan dengan kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya terjadi pada rawa, teluk, dasar danau dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini membentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai 4880 meter akan tetapi pada kedalaman di bawah 2900 meter, akan terbentuk wet gas (gas yang mengandung cairan hydrocarbon). Proses jenis ini menempati 20 persen keseluruhan cadangan gas dunia

  • Proses Thermal

Pada kedalaman 4880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil sehingga produk utama hydrocarbon menjadi gas metan. Gas ini terbentuk dari hasil cracking cairan hydrocarbon yang ada di sekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi juga terjadi pada kedalaman ini, akan tetapi proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat terjadi.

Sebenarnya, pembentukan gas alam dari bahan inorganik juga dapat terjadi. Walaupun ditemukan pada jumlah yang tidak banyak, gas metan terbentuk dari batuan awal lapisan pembentuk bumi dan jenis meteorit yang mengandung banyak karbon (carbonaceous chondrite type).

Gas mulia (He dan Ar) yang ditemukan bersama gas alam adalah produk hasil dari disintegrasi radioaktif alam. Helium berasal dari thorium dan keluarga uranium sedangkan argon berasal dari potassium. Gas-gas ini kemungkinan besar sama-sama terjebak oleh lingkungan pada gas alam.

Seperti minyak bumi, gas alam bergerak dan terakumulasi pada beberapa titik.

Titik inilah yang menjadi target penambangan gas alam. Ladang gas alam terbesar Eropa terdapat di Gronigen-Belanda (2270 x 10^9 m3), US terdapat di Kansas (1986 x 10^9 m3), Afrika terdapat Algeria (2520 x 10^9 m3) dan di benua Asia terdapat di Arun-Indonesia (383 x 10^9 m3)

Jenis bahan bakar bahan fosil

[sunting | sunting sumber]

Batu bara

[sunting | sunting sumber]

Batu bara mempunyai beberapa kategori berdasarkan unsur karbon yang terkandung di dalam batu bara tersebut. Warna batu bara yang semakin hitam, maka semakin memiliki banyak unsur karbon. Berdasarkan kandungan karbon itu pula, batu bara mempunyai beberapa jenis seperti:

  1. Antrasit, yakni bau bara yang memiliki kadar karbon 86% hingga 98%
  2. Bitu minus, yakni batu bara yang memiliki kadar karbon 68% hingga 86%. Bitu minus, merupakan batu bara yang memiliki kadar karbon hanya sedikit dan lebih banyak kandungan airnya
  3. Lignit, yakni batu bara yang mempunyai kadar karbon sebanyak 35% hingga 75%. Batu bara jenis ini memiliki warna coklat dan dikenal lunak serta ringan.
  4. Gambut, batu bara jenis ini berpori-pori dan mengandung kadar air hingga 75%.[7]

Minyak bumi

[sunting | sunting sumber]

Adapun jenis minyak bumi tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Bensin atau yang bisa juga disebut sebagai gasoline adalah salah-satu jenis minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar. Sebelum diolah menjadi bensin, awalnya bensin berupa minyak mentah yang didapatkan melalui tahap distilasi. Kini, bensin yang dipakai oleh kendaraan sebagai bahan bakarnya ditentukan oleh oktan yang ada pada bensin tersebut. Ini artinya apabila bilangan oktan semakin tinggi, maka akan semakin terjamin kualitasnya.
  2. Kerosin Jenis minyak bumi yang lainnya adalah kerosin atau yang disebut-sebut sebagai minyak tanah. Ini juga jenis bahan bakar yang sudah terkenal sejak lama dan juga bisa didapatkan melalui proses distilasi dengan suhu sekitar 150-275 derajat Celcius. Pada saat ingin disebarkan ke masyarakat, sebelumnya minyak tanah akan diberikan warna tambahan dengan tujuan agar bisa membedakan yang mana minyak tanah dan yang mana air.
  3. Premium dikatakan merupakan bagian atau penerus bensin yang juga memiliki bilangan oktan. Premium memiliki warna tersendiri antara jernih dan kekuningan. Bilangan oktan yang dimilikinya berkisar oktan 88. Jika bilangan oktan ditambah padanya, maka disebut sebagai pertamax plus.
  4. Solar juga salah-satu jenis bahan bakar di mana untuk mendapatkannya juga melalui proses distilasi atau penyulingan. Sebagai bahan bakar utama, biasanya solar digunakan pada mesin diesel dengan warnanya yang tidak terlalu jernih dan agak sedikit kekuningan dan tidak gampang menguap di suhu normal. Solar akan dikatakan berkualitas ketika melalui pengujian seperti pengujian kestabilan pada saat disimpan sesuai dengan waktu yang ditentukan, tingkat kekentalannya, kandungan sulfur dan lain sebagainya.
  5. Avtur adalah jenis bahan bakar yang biasa digunakan pada pesawat terbang. Bahan bakar tersebut hasil dari olahan minyak tanah yang mengandung energi lebih banyak dibandingkan dengan minyak tanah. Dari energi yang dihasilkan inilah menjadikan sumber tenaga yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pesawat. Tingkat kualitas avtur tergantung dengan kemurniannya, perubahan suhu dan juga proses pembakaran yang dilakukan.
  6. Avgas Selain Avtur, ada juga jenis lain yang mungkin terdengar sedikit asing dan itu adalah jenis bahan bakar Avgas. Walaupun kegunaannya hampir sama dengan Avtur yang sama-sama dapat digunakan oleh pesawat, namun sedikit perbedaan di sini di mana Avgas hanya digunakan untuk jenis pesawat yang memiliki ruang untuk pembakaran serta piston. Avgas juga dapat dijadikan sebagai bahan bakar untuk pesawat tempur dan juga mobil balap. Tidak seperti jenis bahan bakar yang lainnya, Avgas juga dikatakan hasil olahan bensin berdasarkan titik beku, titik nyala dan volality. Penting untuk anda ketahui, bahwa avgas juga terdiri dari timbal yang berguna untuk menghindarkan adanya masalah pada mesin pesawat dan mobil yang bertujuan untuk meningkatkan oktan.[8][9]

Minyak bumi pada umumnya dibedakan berdasarkan usia dan kedalamannya di permukaan tanah serta tingkat kekentalannya. Adapun jenis minyak bumi yang dijual di pasar internasional adalah:

  1. Young Swallow – Adalah jenis minyak bumi yang bersifat masam (sour) dan memiliki tingkat kekentalan yang tinggi. Pada umumnya sumur minyak bumi jenis ini berada di negara bagian Timur Tengah.
  2. Old Swallow – Adalah jenis minyak bumi yang tidak sekental Young Swallow dan memiliki titik didih yang lebih rendah. Pengolahan Old Swallow ini nantinya akan menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi.
  3. Old Deep and Young Deep – Adalah jenis minyak bumi dengan kekentalan yang paling rendah dibandingkan 2 jenis sebelumnya. Titik didih dari minyak ini juga lebih rendah dari 2 jenis sebelumnya dan biasanya jenis ini nantinya akan menghasilkan fraksi bensin.[10]
  1. LPG (liquefied petroleum gas) adalah gas yang saat ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gas LPG didapatkan dari proses pengolahan minyak bumi yang melalui proses kondensasi. Tujuan gas bumi yang diolah menjadi LPG adalah untuk meringankan pengangkutan ke konsumen, hal ini dikarenakan volume gas LPG yang telah melalui proses pencairan akan menjadi lebih ringan volumenya. Berdasarkan jenisnya, LPG terbagi atas 3 macam, yaitu LPG Propana, LPG Butana dan LPG Mix (merupakan campuran dari LPG Propana dan Butana).
  2. CNG (compressed natural gas) merupakan gas bumi yang telah dipampatkan di tekanan yang tinggi agar volumenya menjadi lebih rendah dari keadaan standarnya. Di Indonesia istilah CNG lebih dikenal dengan istilah BBG (bahan bakar gas). Adapun tujuan dari pemampatan ini adalah supaya menghasilkan lebih banyak gas yang nantinya dapat ditransportasikan tiap satuan volume vessel-nya. Pada proses transportasi gas alam yang kemudian terbentuk CNG membutuhkan setidaknya 3 fasilitas yang di antaranya adalah fasilitas pengiriman, fasilitas transportasi dan fasilitas penerima. Dalam kehidupan sehari-hari CNG dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti kendaraan ringan hingga menengah.
  3. LNG (liquefied natural gas) merupakan salah satu jenis gas metana yang memiliki komposisi metana sebanyak 90% yang kemudian dicairkan pada suhu -163 derajat celcius serta pada tekanan atmosferik. Sebelum dicairkan, gas tersebut harus terlebih dahulu melalui proses pemurnian dengan tujuan untuk menghilangkan unsur kimia yang tidak begitu penting seperti CO2, H2O, H2S dan Hg. Proses pemurnian tersebut akan mengurangi volume gas menjadi lebih ringan sehingga hal ini akan membuat LNG menjadi mudah digunakan dalam jumlah yang banyak. Biasanya LNG akan ditransportasikan dengan kapal menuju terminal LNG yang terlebih dahulu akan disimpan dalam sebuah tangki yang memiliki tekanan atmosferik, kemudian LNG tersebut akan dikonversi menjadi gas dan akan disalurkan dengan sistem transmisi.
  4. Metana. Gas metana merupakan gas alam murni yang paling banyak terdapat di bumi serta memiliki sifat mudah terbakar. Proses pemurnian metana dapat ditemukan dalam sumur gas, sumur minyak dan sumur kondensat. Setelah melalui proses pemurnian, maka metana siap digunakan sebagai penghasil listrik dengan turbin uap. Selain itu, metana juga digunakan dalam kegiatan rumah tangga untuk memasak, sebagai pemanas ruangan dan lain sebagainya. Akan tetapi perlu berhati-hati dalam pemakaian gas metana ini karena sifatnya yang mudah terbakar.
  5. Etana Etana adalah senyawa gas yang mudah ditemukan setelah gas metana. Etana adalah gas hidrokarbon yang diperoleh dari proses penyulingan minyak bumi yang memiliki kalor lebih tinggi dibandingkan dengan metana. Pemanfaatan etana antara lain adalah untuk digunakan dalam produksi etilen, produk polyethylene, kemasan, kawat, dan lain sebagainya.

Kegunaan dan fungsi bahan bakar fosil

[sunting | sunting sumber]

Bahan bakar kereta api

Sekarang mungkin sudah sangat jarang kereta yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Tapi untuk generasi milenial sekarang, Anda wajib tahu bahwa batu bara berperan besar dalam menggerakkan moda transportasi massal kereta api pada zaman dulu. Alasan penggunaan batu bara adalah karena harganya yang relatif murah dan hemat dalam pembakaran.

Sebagai pembangkit listrik

Bagi sobat-sobat yang tinggal di sekitar danau atau bendungan tentu lebih mengenal nama PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Namun ternyata pembangkit listrik itu banyak macamnya, salah satunya adalah batu bara ini. Berhubung batu bara di Indonesia sangat melimpah, dan pasokan listrik di sini masih belum memenuhi kebutuhan penduduk di beberapa daerah pelosok, maka sudah menjadi keharusan kita mendukung pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakunya. Hal ini semata-mata agar setiap daerah di Indonesia bisa merasakan listrik yang merata.

Penghasil produk gas

Hmhm bagaimana bisa ya batu bara menghasilkan produk baru berupa gas? Patut diketahui ternyata batu bara memang menghasilkan gas secara langsung. Dengan sebuah teknologi canggih, gas yang dihasilkan batu bara tersebut disedot dan diolah lagi menjadi bahan bakar dan produk gas hidrogen dan solar.

Bahan pembuat pupuk

Bagi Anda-Anda yang berprofesi sebagai petani atau punya keluarga seorang petani, sepertinya patut memberikan informasi berikut ini. Sisa pembakaran dari batu bara bisa diolah menjadi pupuk pertanian yang menyuburkan tanaman.

Bahan pembuat plastik

Plastik merupakan benda yang selalu bersentuhan dengan kita sehari-hari. Hampir semua kebutuhan kita menggunakan plastik. Tapi tahukah Anda? Ternyata batu bara memiliki peran penting dalam produksi plastik. Batu bara menjadi bahan khusus yang berguna untuk proses pembakaran beberapa komponen biji plastik. Bahan bakar dari dinilai sangat baik untuk mendukung plastik yang berkualitas baik.[11]

Sebagai bahan bakar

Minyak bumi yang masih mentah memang tidak dapat digunakan secara langsung dan sangat berbahaya. Proses pengolahan minyak bumi melalui beberapa macam tingkatan, seperti proses penyulingan hingga didapatkan beberapa komponen minyak bumi yang lebih ringan. Hasil dari penyulingan ini adalah minyak bumi yang telah menjadi bahan bakar residu seperti bensin, solar, bensol, dan minyak tanah.[12][13][14]

Sumber Gas Cair

Produk yang sering kita gunakan untuk kebutuhan dapur adalah seperti gas. Gas cair atau yang lebih sering kita kenal dengan nama LPG juga didapatkan dari hasil pengolahan minyak bumi, selain dari manfaat gas alam. Gas cair merupakan produk dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar untuk kendaraan. Gas cair didapatkan dari sumber minyak bumi yang telah diolah dengan proses penyulingan dan pemurnian khusus.

Industri Kimia

Senyawa yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi ternyata juga sangat berperan untuk memproduksi beberapa produk kimia. Beberapa produk dihasilkan dari hasil olahan minyak bumi adalah seperti cat minyak, cat dinding, cat mobil, cat kayu dan beberapa produk plastik. Hasil sisa dari pengolahan minyak bumi ini, ternyata tidak dibuang ke alam namun memiliki manfaat yang sangat besar untuk kehidupan manusia.

Sumber Produksi Polimer

Minyak mentah juga bisa menghasilkan polimer khusus yang sangat penting untuk membuat beberapa komponen industri. Salah satu industri yang memakai polimer dari minyak mentah adalah industri plastik. Sementara manusia membutuhkan plastik sebagai tempat untuk meletakkan berbagai benda, menjadi benda rumah tangga, mainan dan berbagai macam kebutuhan sehari-hari.

Produksi Bahan Serat

Berbagai jenis bahan serat seperti rayon, polyester, nilon dan bahan tekstil sintetis ternyata juga memakai komponen dari minyak bumi. Manfaat minyak bumi yang telah melewati berbagai macam tahapan pengolahan akan menghasilkan berbagai macam produk salah satunya bahan campuran serat yang tidak mudah terbakar.

Manusia sangat membutuhkan berbagai macam benda ini dan tergantung dengan sumber minyak mentah karena hingga sekarang belum ditemukan sumber serat yang baru selain minyak bumi.

Sumber Bahan Poliuretan

Bahan poliuretan mungkin akan selalu ada di rumah, namun banyak yang tidak menyadarinya secara langsung. Salah satunya adalah berbagai benda yang mengandung busa. Busa memiliki sifat yang tahan terhadap tekanan dan sangat nyaman untuk digunakan. Produk busa ternyata memakai minyak bumi sebagai bahan poliuretan. Produk ini sangat aman untuk digunakan manusia dan juga ramah lingkungan.

Produk Keperluan Dapur

Berbagai macam produk yang berada di dapur seperti kulkas, kunci pintu, kunci jendela, panel pintu dan kursi ternyata juga melibatkan minyak bumi dalam proses produksinya. Minyak bumi digunakan sebagai sumber pengolahan baik sebagai sumber panas maupun produk sampingan untuk mengolah baja, aluminium maupun besi. Jadi minyak bumi ada di sekitar kita dan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan Produksi Mobil

Beberapa bagian mobil seperti blok bodi mobil, kabel instalasi listrik, dan berbagai perangkat lain dalam mobil juga membutuhkan minyak mentah. Minyak mentah ini akan diolah dengan berbagai macam cara dan menghasilkan produk utama dan sampingan. Sejumlah serat dihasilkan dalam pengolahan minyak bumi dan dibuat menjadi lapisan blok badan mobil, beberapa komponen elektronik yang lebih ringan dan beberapa cairan untuk mobil seperti minyak rem, minyak pelumas dan bahan bakar mobil.

Sumber Pengolahan Pupuk

Pupuk pertanian membuat tanaman menjadi lebih subur dan terhindar dari berbagai jenis hama penyakit. Selain menggunakan manfaat hidrogen, dalam pengolahan pupuk juga membutuhkan beberapa senyawa sintetis yang dihasilkan dari pengolahan minyak mentah. Selain itu, pengolahan minyak mentah juga menghasilkan panas atau sumber tenaga untuk menggerakkan mesin produksi.

Pembangkit Listrik

Pengolahan atau pembangkit listrik juga membutuhkan minyak bumi sebagai sumber panas. Manfaat minyak bumi yang diolah secara khusus dan pembangkit listrik akan menghasilkan tenaga dari uap. Uap panas akan menggerakkan bagian turbin pada pembangkit dan akan diterima oleh penggerak kumparan magnet untuk menghasilkan listrik.

Manusia membutuhkan listrik sebagai sumber tenaga, menggerakkan perangkat elektronik dan semua perlengkapan yang membutuhkan tenaga listrik.

Komponen Bahan Obat-Obatan

Minyak bumi dapat menghasilkan berbagai macam senyawa dan produk bahan bakar. Bahkan salah satu senyawa yang dihasilkan minyak bumi juga menjadi komponen dasar dalam produksi obat-obatan salah satunya adalah obat sakit kepala atau obat yang mengandung aspirin. Komponen hidrokarbon yang dihasilkan dari senyawa minyak bumi menjadi bahan utama untuk membuat obat-obatan ini.

Penggerak Listrik Tenaga Surya

Menciptakan listrik tenaga surya adalah salah satu cara manusia dalam mengembangkan cara-cara baru dalam mendapatkan sumber listrik. Ketika sumber listrik dari alam mulai terbatas maka manfaat matahari, dapat digunakan sebagai tenaga untuk memenuhi kebutuhan listrik manusia. Matahari menyediakan sumber listrik secara alami dan tidak membutuhkan biaya mahal.

Namun sumber yang digunakan untuk menggerakkan penggerak listrik tenaga surya tetap memakai komponen pengolahan minyak bumi seperti bahan resin. Jadi, tetap memakai minyak bumi namun bukan produk utama dari pengolahan minyak bumi.

Menggerakkan Sektor Industri

Semua jenis industri yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa membutuhkan minyak bumi. Manfaat minyak bumi menghasilkan bahan bakar penggerak mesin, menghasilkan listrik sebagai penggerak industri lapangan dan kantor dan semua hal yang membutuhkan sumber tenaga. Jadi tanpa minyak bumi maka industri bisa saja tidak beroperasi.

Membuka Lapangan Pekerjaan

Pengolahan minyak bumi menciptakan berbagai macam lapangan pekerjaan dari berbagai macam tingkatan. Level atas membutuhkan ilmuwan yang terus mengembangkan pengetahuan. Sementara itu, minyak bumi menghubungkan berbagai jenis industri hingga semua kebutuhan manusia bisa tercukupi. Secara langsung, dalam pengolahan minyak bumi membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak. Kemudian bekerja pada berbagai sektor di bidang yang membutuhkan hasil utama atau komponen tambahan dari minyak bumi.

Meningkatkan Ekonomi Dunia

Tidak semua negara menghasilkan minyak bumi, karena minyak bumi dihasilkan secara langsung dari alam. Minyak bumi tersebar di beberapa kawasan negara tertentu seperti Arab Saudi, Irak, Iran, dan beberapa negara yang ada di benua Amerika. Kerja sama untuk mendapatkan berbagai produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi ini, telah meningkatkan perekonomian dunia. Hal ini didapatkan dari gerakan ekspor dan impor.

Pembangkit Listrik

Gas alam adalah salah satu gas yang dapat di pakai sebagai alat pembangkit listrik. Selain itu gas alam juga dianggap sebagai energi alternatif pengganti air maupun angin sebagai pembangkit listrik.[15][16][17]

Menggerakkan sektor industri

Industri yang bergerak di bidang produksi maupun jasa membutuhkan minyak bumi. Menghasilkan bahan bakar penggerak mesin, menghasilkan listrik sebagai penggerak industri di lapangan dan kantor

Meningkatkan ekonomi negara

Minyak bumi dihasilkan secara langsung dari alam. Tidak semua negara menghasilkan minyak bumi, minyak bumi tersebar di beberapa negara Asia dan Amerika.

Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan bahan bakar fosil

[sunting | sunting sumber]

Kelebihan

[sunting | sunting sumber]
  • Dapat dinikmati untuk kesejahteraan rakyat yaitu penggunaan bahan bakar fosil dapat menghasilkan listrik dalam jumlah yang sangat besar dan merata pada sebuah lokasi atau wilayah yang diinginkan .
  • Relatif lebih mudah untuk ditemukan dalam keadaan terdesak karena saat ini ketersediaan bahan bakar fosil sudah dapat dijumpai di berbagai wilayah dengan jarak yang tidak terlalu jauh antara lokasi tempat yang menyediakan bahan bakar fosil misalnya bensin dengan bahan bakar fosil selanjutnya .
  • Relatif sangat hemat bagi pengguna yang berasal dari masyarakat tak mampu karena harga yang disediakan selalu disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu.
  • Pengolahan dan pengambilan bahan bakar fosil dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan pipa khusus yang biasa digunakan para pekerja di lokasi penambangan.
  • Bahan bakar fosil termasuk bahan bakar yang ketersediaannya saat ini masih banyak dan stabil untuk dimanfaatkan setiap hari. bahan bakar fosil juga termasuk bahan bakar yang stabil yang tidak mengalami perubahan warna, bau, berat, ukuran serta kadar asamnya dibandingkan zat-zat lain yang ada di bumi.
  • Bahan bakar fosil dapat mensejahterakan seluruh umat manusia terbukti dengan penggunaan bahan bakar ini listrik dapat menerangi seluruh negara yang ada didunia tanpa harus khawatir akan habis sumber alamnya untuk saat ini.
  • Bahan bakar fosil adalah pendukung utama yang sangat vital bagi kemajuan dan pergerakan ekonomi yang sedang berlangsung dari tahun ke tahun dan selama persediaan bahan bakar fosil masih ada maka kemajuan sebuah industri akan selalu berjalan dengan lancar.
  • Penggunaan Bahan bakar fosil pada industri terutama industri biokimia dan elemen lain dapat digunakan untuk kemajuan, perkembangan dan pertumbuhan perekonomian ke depannya atau di masa yang akan datang.

Kekurangan

[sunting | sunting sumber]
  • Meningkatkan polusi berupa racun dalam udara (radikal bebas)

Pemakaian emisi gas alam atau bahan bakar fosil dapat meningkatkan polusi udara yang akan menjadi penyebab pemanasan global dan mencemari air. Udara yang telah terkontaminasi oleh bahan bakar fosil dapat menyebabkan penumpukan partikel partikel beracun yang bergabung dengan radikal bebas yang dihasilkan oleh debu, asap rokok, asap pembakaran sampah dan lain lain. Jika terus menerus terjadi maka udara tidak akan pernah sehat karena semakin meningkat tingkat radikal bebas maka akan semakin banyak racun yang terhirup oleh manusia dan hewan serta tumbuhan. Dengan demikian kandungan oksigen dalam udara semakin menipis.[18]

  • Menyebabkan hujam asam

Penggunaan bahan bakar fosil dapat melepaskan beberapa zat berbahaya ke udara seperti asam sulfat, karbonik, dan zat nitrit yang jika telah mengumpul di angkasa dan menjadi gumpalan awan hitam maka ketika jatuh ke bumi maka akan terjadi Proses terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat merusak bahan bahan atau barang seni yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi seperti patung patung kenegaraan, monumen nasional,arca simbol keagamaan dan lain lain, di mana hujan asam tersebut mampu merusak dan menghancurkan kalsium karbonat yang ada di dalam lapisan dan bagian dalam benda benda penting tersebut.

  • Menyebabkan pencemaran lingkungan tanah dan air

Hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan pada industri biokimia cenderung menghasilkan limbah yaitu sisa sisa proses pembakaran ketika kegiatan industri dilaksanakan. Limbah yang terbuang dapat mencemari dan meracuni lapisan tanah yang dapat membuat tumbuhan tidak dapat hidup secara normal dan mengakibatkan air tanah yang tercemar serta mampu mencemari air jika cara pembuangan limbah tidak benar.Misalnya jika dibuang pada danau atau laut maka akan menyebabkan oksigen pada air menjadi berkurang dan dapat menyebabkan ekosistem penghuni dasar air berupa ikan, udang, kepiting, atau hewan hewan lain akan mati sehingga perlu memiliki cara pemanfaatan sampah dan limbah.

  • Persediaan yang semakin menipis

Bahan bakar fosil sudah dipakai selama ratusan tahun sebagai bahan bakar kendaraan, kereta api, pesawat dan lain lain yang terus dipakai sampai beberapa abad ke depan dipastikan bahan bakar fosil akan habis .Bahan bakar fosil memang sangat bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak, tetapi jika persediaannya telah habis maka tidak dapat didapatkan dengan mudah karena kemunculan bahan bakar fosil dalam jumlah yang sangat besar akan dapat ditemukan dalam waktu yang lama. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui sehingga walaupun bisa terbentuk kembali, kita harus menunggu proses yang sangat lama yang diperkirakan proses terbentuk kembalinya fosil adalah ratusan hingga jutaan tahun lamanya.

  • Meningkatkan efek rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global

Pembakaran bahan bakar fosil melepas gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer yang memperkuat efek rumah kaca di Bumi dan mengakibatkan pemanasan global dan iklim yang ekstrem.[18]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Fossil fuel". Science Daily. Diakses tanggal 28 Mei 2023. 
  2. ^ a b c vita (2018-04-13). "Mengenal Jenis Bahan Bakar Fosil". KURUSUKE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-11. 
  3. ^ a b c d e Ibeng, Parta (2019-10-17). "√ Pengertian Gas Alam, Komposisi, Jenis, Manfaat dan Sifatnya". Pendidikan.Co.Id. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  4. ^ Kompasiana.com. "Asal Muasal Bahan Bakar Fosil". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2019-11-11. 
  5. ^ "Proses pembentukan batu bara". Syarifah Namratul Aulia. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  6. ^ "Proses Pembentukan dan Pengolahan Gas Alam". Diakses tanggal 2019-11-12. 
  7. ^ "Jenis - jenis Batubara". Sinarmas Mining. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-12. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  8. ^ "Mengenal Jenis-Jenis Dan Proses Pembentukan Minyak Bumi – 2012Forum" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-12. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  9. ^ "MACAM-MACAM MINYAK BUMI". JELAJAH ILMU. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  10. ^ aulialia (2017-02-03). "11 Jenis-jenis Minyak Bumi dan Gas Alam". IlmuGeografi.com. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  11. ^ Kompasiana.com. "Kegunaan Batu Bara yang Wajib Anda Ketahui". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2019-11-11. 
  12. ^ "Manfaat Minyak Bumi dan Gas Alam untuk Kehidupan | Informasi Seminar dan Training (Pelatihan) di Indonesia" (dalam bahasa Inggris). 2015-10-13. Diakses tanggal 2019-11-11. 
  13. ^ Ana, Chy (2015-03-27). "15 Manfaat Minyak Bumi Bagi Manusia Sehari-hari". Manfaat.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-11. 
  14. ^ Utakatikotak. "Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Sehari hari". utakatikotak.com. Diakses tanggal 2019-11-11. 
  15. ^ Farah, Farah (2017-01-09). "16 Manfaat Gas Alam Bagi Kehidupan Manusia". IlmuGeografi.com. Diakses tanggal 2019-11-11. 
  16. ^ Yana, Yuli (2015-02-11). "15 Manfaat Gas Alam untuk Manusia dan Kehidupan". Manfaat.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-11. 
  17. ^ Team, Muamala (2018-11-15). "5 Kegunaan Gas Alam untuk Kehidupan yang Paling Mendasar". Muamala Net. Diakses tanggal 2019-11-11. 
  18. ^ a b Sari, Maya (2016-01-14). "17 Kekurangan dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil". IlmuGeografi.com. Diakses tanggal 2019-11-11.